Asal Mula Kata Pencak Silat

ASAL MULA KATA “PENCAK SILAT”

          Yang pertama kali harus dipahami adalah pengertian harfiah dari kata Pencak dan Silat yang kemudian digabungkan menjadi satu kata majemuk yaitu Pencak Silat.

          Pada dasarnya kata Pencak Silat mempunyai pengertian yang sama dan merupakan bagian dari kebudayaan rumpun melayu, yakni masyarakat kelompok etnis yang merupakan bentuk asli di Negara Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunai Darussalam.

        Tidak diketahui pasti sejak kapan sebutan Pencak dan Silat itu mulai digunakan, namun dipercaya istilah tersebut muncul dari bahasa yang digunakan masyarakat setempat dan kemudian berkembang ke berbagai penjuru.

          Kata Pencak biasa digunakan oleh masyarakat pulau Jawa, sedangkan Silat biasa digunakan oleh masyarakat di Indonesia lainnya, maupun di Malaysia, Singapura dan Brunai Darussalam.

           Dalam bahasa Jawa, istilah Pencak berasal dari “ Pen ” yang berarti tepat dan kata “ Cak ” yang berarti penerapan ( Application ). Dengan demikian pengertian Pencak adalah penerapan kemahiran beladiri secara tepat, kata tepat disini menyangkut baik teknik maupun tujuan penggunaan.

        Bahwa dalam seni Silat atau Pencak Silat terdapat dua komponen yang penting. Komponen pertama mengandung langkah dan kedudukan Silat. Sedangkan komponen kedua mengandung jurus dan sambut silat.

          Keempat unsur pertama inilah yang mengidentitaskan seni silat dan membedakan dari ilmu - ilmu bangsa lain. Unur - unsur ini tidak boleh dipisah - pisahkan dan harus dilakukan secara serentak ketika seseorang itu sedang bersilat. Selain itu terdapat beberapa unsur lagi yang harus dipelajari dalam seni silat melayu, seperti unsur - unsur bunga / kembangan, rahasia dan kebatinan.

           Pencak Silat sering dikaitkan dengan ilmu kebatinan, ilmu rahasia, ilmu kekebalan, ilmu tenaga dalam, daya linuwih dan jenis - jenis ilmu paranormal atau lainnya. Adanya pendapat bahwa jenis - jenis kemampuan super natural itu termasuk aspek mental spiritual / budi pekerti luhur Pencak Silat, tidaklah benar. Yang dimaksud dengan aspek mental spiritual Pencak Silat adalah daya pengendalian diri berdasarkan ajaran moral etika dan Agama. Yang lebih tepat adalah memasukkan kemampuan supernatural sebagai unsur dari kemampuan beladiri.

          Di antara tokoh - tokoh Pencak Silat di Indonesia, ada pula yang mencoba untuk menampilkan perbedaan Pencak dan Silat.

Menurut pendapat :

1. Mohammad Djoemali, salah seorang pendiri IPSI.

• Pencak adalah gerakan bela serang yang berupa tari dan berirama dengan peraturan dan biasa untuk pertunjukkan umum. 
• Silat adalah intisari Pencak untuk secara fisik membela diri dan tidak dapat dipergunakan untuk pertunjukkan.

2. Ki Kirdjo Atmojo, sesepuh Perisai Diri.

• Pencak adalah olah raga berinti bela diri yang memiliki nama dan keindahan. 
• Silat adalah olah raga berinti bela diri tanpa irama dan ke indahan.

3. Raden Mas Imam Koesoepangat, dari Persaudaraan Setia Hati Terate.

• Pencak adalah gerakan bela diri tanpa lawan. 
• Silat adalah gerakan bela diri yang tidak bisa dipertandingkan.

4. KRT. Soetarjo Negoro, dari Phasadja Mataram.

• Pencak adalah gerakan bela serang yang teratur menurut system, waktu, tempat, iklim dengan selalu menjaga kehormatan masing - masing secara kesatria, tidak mau melukai perasaan. Jadi Pencak lebih menunjuk pada segi lahiriah. 
• Silat adalah gerak bela serang yang erat hubungannya dengan rokhani, sehingga menghidup suburkan naluri, menggerakkan hati nurani manusia, langsung menyerah kepada Allah Subhanahuwata'ala.

5. Drs. Atok Iskandar, Pendekar dan Dosen FPOK IKIP Surabaya. 

          Berpendapat bahwa bela diri Indonesia memiliki 3 tingkatan yaitu : Pencak, Silat dan Pencak Silat.

• Pencak adalah gerakan dasar bela diri yang terikat pada aturan tertentu dan digunakan dalam belajar dan latihan atau pertunjukkan. 
• Silat adalah gerak bela diri yang sempurna, bersumber pada kerokhanian yang suci murni, guna keselamatan diri atau kesejahteraan bersama. 
• Pencak Silat adalah gerak bela diri tingkat tinggi yang disertai dengan perasaan sehingga merupakan penguasaan gerak yang efektif dan terkendali, sering digunakan dalam latihan sambung atau pertandingan.

        Sesungguhnya yang paling bijaksana untuk kita sekarang ini adalah dengan menerima seluruhnya sebagai pendapat yang benar tergantung daripada sudut mana kata Pencak dan kata Silat itu dikupasnya.

        Mengingat kedua kata yang pada dasarnya mempunyai makna yang sama, maka kedua kata ini kemudian digabungkan menjadi satu yaitu Pencak Silat, dan dewasa ini berlaku sebagai istilah Nasional yang dibakukan pada saat dibentuknya wadah persatuan perguruan Pencak dan Silat di Indonesia dalam suatu pertemuan di Surakarta pada tahun 1948 yang melahirkan Ikatan Pencak Silat Indonesia ( IPSI ).

        Kemudian dalam seminar olah raga asli di tugu, Cisarua bulan November 1973, disepakati kata Pencak Silat sebagai sebutan olah raga asli Indonesia. Pengertian Pencak Silat secara baku lebih ditegaskan lagi dalam seminar bela diri antar Departemen yang di hadiri oleh Ikatan Pencak Silat Indonesia ( IPSI ), Badan Pembina Beladiri Indonesia ( BAPINORDI ), dan Komite Olah Raga Nasional Indonesia ( KONI ). Dalam seminar disepakati pengertian Pencak Silat adalah :

a. Budi daya ( budaya bangsa Indonesia ) 

b. Untuk membela dan mempertahankan eksistensi ( kemandirian ) dan integritas ( kemanunggalan ) terhadap lingkungan hidup dan alam sekitarnya.  

c. Untuk mencapai keselarasan hidup. 

d. Guna meningkatkan Iman dan Taqwa kepada Allah Subhanahuwata'ala. 

          Pengertian tersebut bermakna luas dan dalam, dengan kata lain dapat di artikan bahwa, Pencak Silat adalah sarana / prasarana untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang Pancasilais, sehat, kuat, terampil, tangguh, tangkas, tanggap, tenang, sabar, kesatria dan memiliki kepercayaan diri yang tinggi.

          Kurang lebihnya itulah terjadinya asal mula kata Pencak Silat yang dapat saya bagikan untuk saudara. Silahkan dapat saudara bagikan kepada saudara yang lainnya sekedar untuk berbagi wawasan. Sekian ... dan terimakasih .....


Salam Persaudaraan .....