Materi Ke-SH-an
MATERI KE-SH-AN SISWA
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
Daftar Isi Ke-SH-an :
I. Kata Pengantar
II. Kata Pendahuluan
III. Mukadimah PSHT
IV. Anggaran Dasar PSHT - PARLUH 2016
V. Anggaran Rumah Tangga PSHT - PARLUH 2016
II. Kata Pendahuluan
III. Mukadimah PSHT
IV. Anggaran Dasar PSHT - PARLUH 2016
V. Anggaran Rumah Tangga PSHT - PARLUH 2016
VI. Materi Ke-SH-an :
A. Materi Ke-SH-an Siswa Tingkat Polos :
1. Tata Tertib Siswa PSHT2. Persaudaraan (Ukhuwah)
- 2.1. Perbedaan persaudaraan dengan persahabatan
3. Pencak Silat :
4. Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) :
5. Makna Pakaian Persaudaraan Setia Hati Terate
- 3.1. Asal Usul dan Hakikat Pencak Silat
- 3.2. Asal Mula Kata Pencak Silat
- 3.3. Istilah Teknik dalam Pencak Silat
4. Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) :
- 4.1. Sejarah berdirinya Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI)
- 4.2. Makna Lambang Ikatan Pencak Silat Indoneaia (IPSI)
5. Makna Pakaian Persaudaraan Setia Hati Terate
6. Istilah makna lima sidik jari
7. Falsafah Jawa :
B. Materi Ke-SH-an Siswa Tingkat Jambon :
1. Makna Pembukaan Persaudaraan Setia Hati Terate :
- 1.1. Berdiri tegak
- 1.2. Penghormatan
- 1.3. Mengacungkan dua jari
- 1.4. Dua jari menunjuk ke tanah
- 1.5. Dua jari menunjuk ke udara
- 1.6. Dua jari di pelipis
- 1.7. Tangan mengepal
- 1.8. Tangan menangkis
2. Sejarah Ki Ngabei Ageng Soerodiwirjo
3. Sejarah Ki Hadjar Hardjo Oetomo
4. Sejarah Bapak Hardjo Mardjoet
5. Sejarah Bapak Djendro Darsono
6. Sejarah Bapak Harsono
7. Sejarah Bapak Raden Mas Soetomo Mangkoedjojo
8. Sejarah Bapak Santoso
9. Sejarah Bapak Badini
10. Makna Lambang Persaudaraan Setia Hati Terate :
- 10.1. Bentuk segi empat
- 10.2. Warna dasar hitam
- 10.3. Tulisan Persaudaraan
- 10.4. Tulisan Setia Hati
- 10.5. Tulisan Terate
- 10.6. Hati putih bertepi warna merah
- 10.7. Hati putih yang memancarkan sinar
- 10.8. Garis pita tegak lurus berwarna putih merah putih
- 10.9. Bunga Terate
- 10.10. Senjata Persilatan
11. Sarana Pendidikan
12. Panca Dasar Persaudaraan Setia Hati Terate :
- 12.1. Persaudaraan
- 12.2. Olah raga
- 12.3. Beladiri
- 12.4. Kesenian
- 12.5. Kerohanian
13. Falsafah Jawa :
- 13.1. Ajining diri dumunung ono ing lathi
- 13.2. Cik tak ocak acik, Mrico polo agawe dakon
- 13.3. Adigang, Adigung, Adiguna
C. Materi Ke-SH-an Siswa Tingkat Hijau :
1. Sejarah Bapak Tunggul Wulung Judhyasmara
2. Sejarah Bapak Irsyad Hadi Widagdo
3. Sejarah Bapak R. Yohanes Saljo Harsoutomo
4. Sejarah Bapak Sastro Hardjono
5. Sejarah Bapak Raden Mas Imam Koesoepangat
6. Sejarah Bapak Adi Yasco
7. Sejarah Bapak H. Tarmadji Boedi Harsono
8. Periode Sejarah Setia Hati Terate
9. Tahun penting dalam sejarah Setia Hati Terate
10. Falsafah Setia Hati Terate
11. Fisi pengembangan Setia Hati Terate
12. Hak benar dan salah
13. Kebaikan
14. Makna ajaran dan simbol Persaudaraan Setia Hati Terate
15. Persaudaraan dalam Setia Hati Terate
- 15.1. Memahami Persaudaraan Setia Hati Terate
- 15.2. Tujuan Setia Hati Terate
16. Pandangan hidup Setia Hati Terate
17. Pribadi Insan Setia Hati Terate
- 17.1. Sifat insan Setia Hati Terate
- 17.2. Gaya hidup insan Setia Hati Terate
18. Falsafah Jawa :
- 18.1. Sepiro gedhene sengsara, Yen tinampa amung dadi coba
- 18.2. Bener ketenger, Becik ketitik, Ala ketara
- 18.3. Aja rumangsa bisa, nanging bisa rumangsa
- 18.4. Ngalah, Ngalih, Ngamuk
D. Materi Ke-SH-an Siswa Tingkat Putih :
1. Makna Sabuk Tingkatan PSHT
2. Maksud dan tujuan Pendadaran
3. Etiket dan Kepemimpinan :
4. Mendidik manusia berbudi luhur lewat pelajaran Pencak Silat
5. Cara mengembangkan Setia Hati Terate
6. Pengembangan ilmu
7. Hati (qolbu) :
8. Setia Hati :
9. Kesetiaan
10. Insan Setia Hati Sejati :
11. Jiwa/watak Insan Setia Hati Yer/Wan
12. Hakikat Persaudaraan Sejati
13. Syarat hidup dalam Setia Hati Terate
14. Kehidupan kekal dalam ajaran Setia Hati Terate
15. Makna falsafah kehidupan Setia Hati Terate
16. Pengertian Sesepuh dan Orang Tua dikalangan PSHT
17. Tingkatan dan pelajaran Persaudaraan Setia Hati Terate
18. Sumber ilmu kebatinan dan ilmu Pencak Silat
19. Hukum kebatinan
20. Hukum Timbal Balik
21. Ilmu keseimbangan
22. Hukum keseimbangan
23. Kembali ke jati diri
24. Langkah menuju kesempurnaan iman
25. Kodrat dan Wiradat
26. Proses pembersihan diri
27. Cahaya Hati
28. Tirakat :
29. Kunci hidup itu hati yang bersih
30. Menakar ketajaman Intuisi
31. Nafsu
32. Perumpamaan Hawa Nafsu dan Hati
33. Peristiwa dan Mukjizat bulan Suro
34. Kerohanian
35. Menelaah makna Mukadimah
36. Puasa Batin
37. Do'a :
38. Pepacuh anggota PSHT
39. Janji setia anggota PSHT
40. Falsafah Jawa :
2. Maksud dan tujuan Pendadaran
3. Etiket dan Kepemimpinan :
- 3.1. Pribadi pemimpin
- 3.2. Prinsip kepemimpinan
- 3.3. Martabat pemimpin
4. Mendidik manusia berbudi luhur lewat pelajaran Pencak Silat
5. Cara mengembangkan Setia Hati Terate
6. Pengembangan ilmu
7. Hati (qolbu) :
- 7.1. Sifat penyakit hati
8. Setia Hati :
- 8.1. Memahami Ilmu Setia Hati
- 8.2. Ngerti dalam tataran ilmu Setia Hati
9. Kesetiaan
10. Insan Setia Hati Sejati :
- 10.1. Ora kagetan, Ora gumunan, Yakin dan wani nglakoni
- 10.2. Pemberani dan tidak takut mati
11. Jiwa/watak Insan Setia Hati Yer/Wan
12. Hakikat Persaudaraan Sejati
13. Syarat hidup dalam Setia Hati Terate
14. Kehidupan kekal dalam ajaran Setia Hati Terate
15. Makna falsafah kehidupan Setia Hati Terate
16. Pengertian Sesepuh dan Orang Tua dikalangan PSHT
17. Tingkatan dan pelajaran Persaudaraan Setia Hati Terate
18. Sumber ilmu kebatinan dan ilmu Pencak Silat
19. Hukum kebatinan
20. Hukum Timbal Balik
21. Ilmu keseimbangan
22. Hukum keseimbangan
23. Kembali ke jati diri
24. Langkah menuju kesempurnaan iman
25. Kodrat dan Wiradat
26. Proses pembersihan diri
27. Cahaya Hati
28. Tirakat :
- 28.1. Tujuan laku Tirakat
- 28.2. Tirakat insan Setia Hati Terate
29. Kunci hidup itu hati yang bersih
30. Menakar ketajaman Intuisi
31. Nafsu
32. Perumpamaan Hawa Nafsu dan Hati
33. Peristiwa dan Mukjizat bulan Suro
34. Kerohanian
35. Menelaah makna Mukadimah
36. Puasa Batin
37. Do'a :
- 37.1. Do'a bulan Sura Setia Hati Terate
- 37.2. Do'a Pengesahan PSHT
38. Pepacuh anggota PSHT
39. Janji setia anggota PSHT
40. Falsafah Jawa :
- 40.1. Aja waton omong, Nanging omonga nganggo waton
- 40.2. Sugih tanpa bandha, Digdaya tanpa aji, Ngluruk tanpa bala, Menang tanpa ngasorake
- 40.3. Urip Kudu Urup
- 40.4. Suro diro joyoningrat lebur dening pangastuti
- 40.5. Tega larane nanging ora tega patine
- 40.6. Ing ngarsa sung tulada, Ing madya mangun karsa, Tut wuri handayani
- 40.7. Berbudi Bawa Laksana
- 40.8. Memayu hayuning bawono
- 40.9. Ngudi kasampurnaning urip
mhn izin save, mudahan berkah ya Mas.
ReplyDeleteMohon izin mas
ReplyDeleteSangat membantu
ReplyDelete