Perumpamaan Hawa Nafsu dan Hati


PERUMPAMAAN HAWA NAFSU DAN HATI

       
          Ini sebuah contoh gambaran hubungan antara Hawa Nafsu dan Hati yang ada pada diri setiap manusia. Seperti yang telah kita ketahui, bahwa Hawa Nafsu yang ada pada diri manusia adalah nafsu Amarah, Lawwamah, Supiah dan Muthmainah. Dimana semua nafsu tersebut hanya dapat dikendalikan oleh individu masing-masing, yang pada hakikatnya Hati-lah yang dapat mengendalikan.

          Sedangkan kondisi Hati seseorang terkadang tidaklah dapat dipastikan, terkadang baik dan dapat juga berubah menjadi tidak baik. Tentunya kita pernah mendengar kalimat "Apabila segumpal daging dalam tubuh seseorang baik, maka baik pulalah prilaku orang tersebut. Dan apabila segumpal daging dalam tubuh seseorang buruk, maka buruk pulalah prilaku orang tersebut. Tidak lain yang dimaksud dengan segumpal daging tersebut adalah Hati".
          Sedangkan Hati sendiri dapat dimaknai yaitu, naik-turun, maju-mundur, dan labil (tidak pasti). Sehingga tentunya perlulah bagi seseorang untuk memperbaiki kondisi Hati-nya agar menjadi baik dan stabil (selaras dan seimbang).

Sebuah contoh gambaran tentang Hawa Nafsu dan Hati :
Sebuah kereta kencana yang ditunggangi oleh seorang kusir, dan kereta kencana tersebut dijalankan (ditarik) oleh 4 ekor kuda yang masing-masing memiliki warna (merah, hitam, coklat dan putih), sedangkan ke 4 ekor kuda tersebut dikendalikan oleh seorang kusir, dan Perumpamaannya kira-kira seperti ini.
- Kereta Kencana : adalah Tubuh Manusia
- Kusir Kereta : adalah Hati
- Kuda : adalah Hawa Nafsu
  • Amarah adalah Kuda berwarna Merah
  • Lawwamah adalah Kuda berwarna Hitam
  • Supiah adalah Kuda berwarna Coklat
  • Muthmainah adalah Kuda berwarna Putih
          Apabila seorang kusir tidak dapat mengendalikan ke-4 kuda tersebut, tentunya ke-4 kuda tersebut pun tidak dapat berlari dengan selaras. Sehingga akan berpengaruh pada laju kereta kencana berjalan menjadi tidak seimbang, bahkan mungkin kereta kencana tersebut dapat tergelincir dan terguling.
          Tentunya, agar ke-4 kuda tersebut dapat berlari dengan selaras, maka seorang kusir harus mampu mengendalikan ke-4 ekor kuda tersebut. Dengan terkendalinya 4 ekor kuda tersebut, maka kereta kencana pun pastinya akan dapat berjalan dengan selaras dan seimbang.


Comments

ARTIKEL POPULER

Makna Tingkatan Sabuk PSHT

Materi Ke-SH-an

Pepacuh Anggota PSHT

Arti Pembukaan Persaudaraan Setia Hati Terate

Makna Pakaian PSHT

Janji Setia Anggota PSHT

Makna Hati Putih Bertepi Warna Merah pada Lambang PSHT

Mukadimah Persaudaraan Setia Hati Terate

Makna Bunga Terate pada Lambang PSHT

Materi Pembinaan Fisik PSHT