Kesetiaan
Setelah kita mengetahui bersama arti daripada Persaudaraan dan makna ilmu Setia Hati timbulah kesetiaan dihati kita masing - masing yang berarti Setia Hati. Insan yang telah setia pada hatinya sendiri itu punya sifat jumbuh njobo jerone ( kalau hati kita putih maka keluarpun putih, dan seterusnya ).
Ini berarti insan Setia Hati tidak ada sifat munafik ( yakni sifat apa yang dikatakan tidak sesuai dengan isi hatinya ). Untuk itu pergaulan Setia Hati Terate dilambari pertemuan dari hati ke hati yang membuahkan temu rosone. Jadi kita tidak akan bicara kalau hati kita belum bertemu, hal ini digambarkan suruh temu rose.
Insan yang tidak mempunyai sifat munafik itu adalah insan yang tidak suka menipu dirinya sendiri, insan yang suka menipu dirinya sendiri adalah insan yang telah menipu kepribadiannya. Insan yang memiliki kepribadian adalah insan yang mempunyai kepribadian teguh, insan yang memiliki kepribadian teguh adalah insan yang mempunyai sifat - sifat yang tidak mudah tersesat oleh sifat - sifat lingkungan / masyarakat yang kurang baik menuju manusia / masyarakat yang tahu benar dan salah.
Manusia yang mengenal benar dan salah adalah manusia yang mengerti apa yang harus dikerjakan dan dia mengerti apa yang harus tidak dikerjakan. Untuk itulah dia merasa ikut handarbeni, karena kita turut handarbeni kita harus berani hanggondeli. Kalau kita sudah merasa bisa hanggondeli, kita harus bisa mulat sariro hangroso wani, artinya : para Warga Persaudaraan Setia Hati Terate tahu tempat dirinya masing - masing dan akhirnya mengerti tugas dan kewajiban serta amal yang harus dia kerjakan, sebab ilmu yang tidak di amalkan adalah sangat berdosa.
Untuk itulah di dalam pelajaran ke-Setia Hati-an ada yang disebut manusia dapat berdosa tanpa berbuat apa - apa. Jadi, bagi Warga Persaudaraan Setia Hati Terate yang telah mengerti, menghayati dan menikmati ilmu - ilmu Setia Hati harus mengamalkannya kepada masyarakat luas, tanpa mengerjakan hal tersebut kebobrokan masyarakat / lingkungan dimana dia berada dia ikut berdosa ( jelasnya dimanapun Warga Persaudaraan Setia Hati Terate harus berdiri dan berkembang ).
Itulah sedikit wawasan mengenai " Kesetiaan " yang dapat saya bagikan untuk Saudara dimanapun berada. Silahkan dapat Saudara bagikan kepada yang lainnya sekedar untuk berbagi dan menambah wawasan. Sekian ..... dan terimakasih .....
Salam Persaudaraan .....
Manusia yang mengenal benar dan salah adalah manusia yang mengerti apa yang harus dikerjakan dan dia mengerti apa yang harus tidak dikerjakan. Untuk itulah dia merasa ikut handarbeni, karena kita turut handarbeni kita harus berani hanggondeli. Kalau kita sudah merasa bisa hanggondeli, kita harus bisa mulat sariro hangroso wani, artinya : para Warga Persaudaraan Setia Hati Terate tahu tempat dirinya masing - masing dan akhirnya mengerti tugas dan kewajiban serta amal yang harus dia kerjakan, sebab ilmu yang tidak di amalkan adalah sangat berdosa.
Untuk itulah di dalam pelajaran ke-Setia Hati-an ada yang disebut manusia dapat berdosa tanpa berbuat apa - apa. Jadi, bagi Warga Persaudaraan Setia Hati Terate yang telah mengerti, menghayati dan menikmati ilmu - ilmu Setia Hati harus mengamalkannya kepada masyarakat luas, tanpa mengerjakan hal tersebut kebobrokan masyarakat / lingkungan dimana dia berada dia ikut berdosa ( jelasnya dimanapun Warga Persaudaraan Setia Hati Terate harus berdiri dan berkembang ).
Itulah sedikit wawasan mengenai " Kesetiaan " yang dapat saya bagikan untuk Saudara dimanapun berada. Silahkan dapat Saudara bagikan kepada yang lainnya sekedar untuk berbagi dan menambah wawasan. Sekian ..... dan terimakasih .....
Salam Persaudaraan .....