Arti Mengacungkan Dua Jari Pada Pembukaan PSHT

Pembukaan PSHT.3 - Jiwa Setia Hati

ARTI " MENGACUNGKAN DUA JARI " PADA PEMBUKAAN PSHT

Kaki kanan di geser ke samping belakang secukupnya sekitar 15 derajat sambil mengacungkan ke depan agak ke atas daua jari yakni jari telunjuk dan jari tengah tangan kanan di satukan.

Artinya :
  • Dalam Pencak Silat jari yang paling sering di gunakan adalah jari telunjuk dan jari tengah.
  • Sikap tidak memancing masalah dan yakin bahwa pada hakekatnya/pada dasarnya di dunia ini hanya ada terdapat dua kaitan hukum kehidupan/keadaan yang selalu berpasangan dan erat sekali hubungannya serta tidak dapat terpisahkan.
Contoh : Ada siang - ada malam, ada baik - ada buruk, ada sedih - ada senang, ada kalah - ada menang, ada panas - ada dingin, ada sehat - ada sakit, ada kaya - ada miskin, ada pria - ada wanita, dan seterusnya.

          Seperti hal-nya ada menang dan ada kalah, menang atau kalah bukan persoalan, yang penting kita menegakkan kebenaran dan keadilan di jalan Allah SWT.
          Kita sebagai manusia segalanya memiliki keterbatasan dalam kemampuannya, maka bila berkelahi jika tidak menang ya kalah, yang penting kita bersaudara untuk menang. Jadi walau pun kita ini insan Setia Hati sebagai manusia biasa jangan beranggapan orang Setia Hati pasti menang. Kalau sudah mempunyai anggapan yang demikian berarti insan Setia Hati itu takabur. Hal seperti itulah yang tidak sesuai dengan tujuan Setia Hati yaitu " Nrimo Ing Pandum "
          Pengertiannya adalah bahwa pendekar harus memiliki jiwa yang luhur yaitu mau menerima dengan ikhlas (nrimo) keadaan apapun yang di pilihkan Allah SWT untuknya.

Contoh : 
          Tidak ada yang merisaukan pergantian siang dengan malam, walau pun langit menjadi gelap dan bulan serta bintang - bintang menggantikan matahari. Begitu pula sebaliknya bila siang menjelang, matahari akan muncul, keadaan ini berlangsung setiap hari. Bila hal ini telah disadari maka walaupun dalam keadaan sakit , rasa syukur akan tetap melekat di dada seperti ketika Nabi Ayub A'laihissalam, mendapat cobaan dari Allah SWT berupa penyakit kulit selama kurang lebih 7 tahun. Tubuhnya di gerogoti ulat sampai dagingnya rontok. Suatu hari istrinya menyarankan agar ber-do'a supaya sembuh. Nabi Ayub A'laihissalam , menjawab : dahulu aku hidup selama 70 tahun dalam keadaan sehat segar bugar, hal itu bagi Allah masih sedikit daripada bersabar selama 7 tahun. 
          Jawaban Nabi Ayub A'laihissalam, itu sangat logis dan diplomatis. Allah SWT Maha Penyayang karena Allah hanya memberi sakit hanya sebentar. Tidak seperti pergantian siang dan malam yaitu sehat sehari sakit sehari. Bahkan hamba itu menerima cobaan dari Allah dengan penuh kesabaran akan mendapatkan hak istimewa dari Allah di hari kiamat yang tidak di miliki oleh sembarang orang. 


Allah SWT, ber-firman :
" Apabila telah ku-bebankan kemalangan (bencana) kepada salah satu dari hamba-ku pada badannya, hartanya atau anaknya, kemudian dia menerimanya dengan sabar yang sempurna, aku merasa menegakkan timbangan baginya pada hari kiamat atau memberatkan buku catatan amalannya baginya ". (Hadist Qudsi dari Annas Ra).

Artinya :
  • Bahwa Allah SWT yang menciptakan manusia dan kita ingat bahwa adanya diri kita di dunia ini karena melalui perantara ibu dan bapak, dan kita mohon kepada ibu dan bapak sebelum melaksanakan tugas/kewajiban (do'a restu).
  • Bahwa di dunia ini isinya hanya ada duakehidupan yang berpasangan, hilangya satu kehidupan berarti hilang semua.
Contoh :
  • Laki - laki dan perempuan, hilang laki - laki maka lama - lama perempuan akan hilang, sebab tidak bisa berkembang.
  • Ada siang dan ada malam, hilang malamnya maka dunia akan musnah.
  • Ada baik dan ada buruk, manusia ini baik semua tidak akan mungkin, sebab Jin dan Syetan telah bersumpah bahwa dia akan menggoda manusia yang lemah iman-nya ke jalan yang sesat dan seterusnya.
Telapak tangan kiri menghadap ke depan dengan jari - jari merapat : Sikap tidak memancing masalah/tidak nantang perkara, dengan kata lain musuh pantang di cari namun jika berhadapan dengan musuh pantang untuk lari. 

          Kurang lebihnya itulah arti mengacungkan dua jari pada Pembukaan Persaudaraan Setia Hati Terate yang dapat saya bagikan untuk saudara. Silahkan dapat saudara bagikan kepada saudara yang lainnya sekedar untuk menambah wawasan. Sekian .....dan terimakasih .....

Salam Persaudaraan ..... 


BERIKUTNYA :

- Arti Dua Jari Menunjuk ke Tanah pada Pembukaan PSHT
    



Comments

ARTIKEL POPULER

Makna Tingkatan Sabuk PSHT

Pepacuh Anggota PSHT

Materi Ke-SH-an

Arti Pembukaan Persaudaraan Setia Hati Terate

Makna Pakaian PSHT

Janji Setia Anggota PSHT

Makna Hati Putih Bertepi Warna Merah pada Lambang PSHT

Mukadimah Persaudaraan Setia Hati Terate

Makna Bunga Terate pada Lambang PSHT

Materi Pembinaan Fisik PSHT