Cik Tak Ocak Acik, Mrico Polo Agawe Dakon


CIK TAK OCAK ACIK MRICO POLO AGAWE DAKON

          "Cik tak ocak acik, Mrico polo agawe dakon" (Karepku agawe becik, nanging Tinompo olo monggo kemawon = Niatku berbuat baik namun apabila diterima tidak baik silahkan saja).

               Tidaklah berlebihan bagi jiwa Insan Setia Hati Terate menggunakan falsafah Jawa seperti itu. Jiwa Setia Hati Terate yang penuh cinta kasih sayang dan damai ini tidak boleh terwarnai dengan hal-hal buruk yang akan menghancurkan diri sendiri dan dalam skala besar dapat menghancurkan nama baik Setia Hati Terate.

               SH Terate di dirikan atas dasar prinsip dan semangat Persaudaraan. Disamping itu, tujuan dari Setia Hati Terate juga menciptakan "manusia berbudi luhur yang tahu benar dan salah". Jadi manakala jika berbuat baik kepada orang lain, hanya harapan baik pula atas balasan dari Allah Swt. Kita tidak perlu berpamrih, apalagi jika kita melakukan hal yang baik untuk orang lain namun diterima sebagai sesuatu yang tidak baik, maka biarkan dan ikhlaskan saja.
Faktor-faktor yang menyebabkan mereka berlaku seperti itu :
  • Mungkin karena orang yang kita baiki itu tidak mengerti maksud kita.
  • Yang harus kita waspadai adalah cara kita.
                Ilmu cara ini adalah ilmu pamungkas agar orang yang kita baiki mengerti bahwa tujuan dan niat kita baik. Cara yang santun dan halus adalah cara terbaik kita untuk melakukan kebaikan dan melayani orang lain dengan kebaikan. Ketika kebaikan kita berikan kepada orang lain dengan cara yang baik dan santun, niscaya orang lain pun akan menerima kebaikan itu dengan tulus. Manakala sebaliknya kita melakukan hal baik namun dengan cara yang kasar dan tidak santun, akankah orang lain dapat menerima maksud baik kita.
               Saudara-saudaraku semua kadang SH Terate dimanapun berada, ketika kita sudah melakukan yang terbaik, hal-hal baik dan benar dengan cara yang baik dan santun, sementara orang lain masih tetap tidak menerima yang mungkin disebabkan oleh faktor ketiga, bahwa orang tersebut memang sudah tidak suka dengan cara apapun yang kita lakukan (baik kasar maupun santun), maka ingat prinsip di atas : "Maksud hati melakukan yang baik tapi jika diterima sebagai sesuatu yang tidak baik silahkan saja".

               Tugas kita bukanlah untuk menerima imbalan langsung dari orang yang kita layani kebaikan, namun dari Allah Swt semata. Ada kesinambungan dari falsafah di atas, yakni "Sepiro Gedhening Sengsoro Yen Tinompo Amung Dadi Cobo", kesengsaraan akan selalu menghiasi dalam kehidupan manusia.

               Manusia diciptakan dan dilahirkan di muka bumi ini adalah untuk berjuang. Kehidupan yang tanpa perjuangan adalah kehidupan nanti setelah kematian, yakni kehidupan akhirat yang kekal abadi. Disana hanya ada dua kehidupan, kehidupan kesengsaraan dan kehidupan penuh kenikmatan. Namun sebagai manusia yang masih hidup di dunia yang fana ini, kesengsaraan dan kenikmatan hidup akan selalu seiring sejalan. Tidak ada manusia yang selalu bahagia penuh kenikmatan, dan tidak ada pula manusia yang selalu sengsara. Keyakinan akan kesengsaraan sebagai cobaan hidup itu diyakini oleh semua keyakinan agama.

               Insan SH Terate juga menganggap hal yang sama, "Sepiro Gedhening Sengsoro Yen Tinompo Amung dadi cobo" (Seberapa pun besarnya kesengsaraan jika diterima hanya merupakan suatu cobaan). Allah Swt tidak akan pernah memberikan cobaan hidup melebihi kemampuan hamba-Nya. Seberapapun beratnya cobaan dan kesengsaraan hidup yang kita alami, itu artinya kesengsaraan dan cobaan hidup itu sanggup kita pikul dan tanggung. Tidak ada maksud Allah dengan memberikan cobaan dan kesengsaraan itu kecuali untuk memuliakan hamba-Nya. Cobaan tidak akan pernah lepas dari kehidupan manusia. Namun kita yakini bahwa dalam setiap ajaran kebaikan selalu ditanamkan bahwa bersama kesengsaraan ada kebahagiaan dan kesengsaraan akan selalu menghiasi kehidupan manusia. Dalam ajaran suatu agama dikatakan bahwa bersama dibalik kesulitan ada kemudahan.

               Dari sini dapat di tarik suatu kesimpulan bahwa sebagai manusia, khususnya insan Setia Hati yang selalu ber-SH tidak boleh mengeluh, tidak boleh menyerah dengan tantangan, kesengsaraan dan cobaan hidup. Karena seberapapun besarnya kesengsaraan jika di terima dengan hati yang ikhlas, maka hal itu hanya merupakan suatu cobaan. Oleh sebab itu, kita sebagai insan SH Terate harus tahu bahwa tidak ada maksud Allah dengan memberikan cobaan hidup kecuali untuk memuliakan (mengangkat derajat) hambanya. Kepada Saudara - saudara Setia Hati yang mungkin saat ini sedang di coba dengan cobaan yang sangat berat, maka tetaplah bersabar dan bertawakal kepada Allah SWT. Ingat pepatah di atas, dan lebih terpenting lagi untuk selalu ingat pada ajaran agama yang kita anut.

               Kurang lebihnya itulah sedikit wawasan yang dapat saya bagikan untuk Saudara dimanapun berada. Terimakasih dan semoga dapat bermanfaat ...

Salam Persaudaraan .....

Comments

ARTIKEL POPULER

Makna Tingkatan Sabuk PSHT

Pepacuh Anggota PSHT

Materi Ke-SH-an

Arti Pembukaan Persaudaraan Setia Hati Terate

Makna Pakaian PSHT

Makna Hati Putih Bertepi Warna Merah pada Lambang PSHT

Janji Setia Anggota PSHT

Mukadimah Persaudaraan Setia Hati Terate

Makna Bunga Terate pada Lambang PSHT

Materi Pembinaan Fisik PSHT