Aja Waton Omong, Nanging Omonga Nganggo Waton


AJA WATON OMONG-NANGING OMONGA NGANGGO WATON

          Dalam pepatah Bahasa Jawa terdapat salah satu suatu pitutur atau nasehat yang digunakan sebagai suatu ajaran bagi insan Setia Hati Terate sebagai pitutur atau nasehat kepada Siswa maupun Warganya. Namun sebelum membahas lebih jauh lagi tentang kalimat pitutur atau nasehat tersebut, perlu saya jabarkan terlebih dahulu makna atau arti daripada pepatah Jawa tersebut yang berbunyi "Aja Waton Omong, Nanging Omonga Nganggo Waton" tersebut.

Kalimat tersebut dapat di artikan sebagai berikut :
  • Aja Waton Omong : Jangan asal bicara
  • Nanging : Tetapi
  • Ngomonga Nganggo Waton : Bicaralah dengan aturan
AJA WATON OMONG
          Disini dikandung maksud, bahwa insan Setia Hati Terate baik Warganya maupun Siswanya setelah mengenyam ajaran yang diajarkan di SH Terate, tentunya baik tindakan maupun ucapan setidaknya sudah dapat dikendalikan (terkendali). Artinya, ketika insan Setia Hati Terate akan berbuat sesuatu, entah itu tindakan atau ucapan harus sudah betul-betul difikir dahulu, sehingga tidaklah asal bertindak atau asal bicara yang tidak menggunakan dasar.
          Asal bicara atau bicara asal-asalan yang tanpa menggunakan dasar (ilmu pengetahuan) yang benar, maka ucapan tersebut biasanya tidak terarah atau akan sulit untuk dipahami dan dimengerti oleh lawan bicaranya yakni orang lain. Apabila seorang Warga Setia Hati Terate dalam menyampaikan pitutur atau nasehat kepada adik Siswanya, namun apa yang disampaikannya tidak berdasarkan ilmu pengetahuan yang benar, maka adik Siswa tersebut tentunya akan sulit untuk memahami apa sebenarnya yang telah disampaikan oleh seorang Warganya/Kakak pelatihnya.

NANGING
               Akan tetapi, sekalipun kita sudah menjadi Warga, dan secara tidak langsung kita akan disebut sebagai seorang pelatih, mau tidak mau kita harus dapat mendidik dan membimbing adik-adik Siswa Polos sampai Siswa Putih.
          Dalam mendidik dan membimbing Siswa inilah tentunya seorang Warga Setia Hati Terate harus memiliki dasar ilmu pengetahuan yang cukup matang melalui proses banyak belajar dari pengalaman. Sehingga harapannya apa yang akan disampaikan seorang Warga kepada Siswanya melalui bimbingan, pendidikan, pengajaran, pitutur, dan lain sebagainya akan lebih mengena dan tepat sasaran. Artinya, Siswa tidak hanya mudah memahami, akan tetapi lebih dari itu juga tidak sulit untuk mendapat pengertian dari apa yang telah disampaikan oleh Wargan-nya/Pelatih-nya.

NGOMONGA NGANGGO WATON  
               Ketika sudah menjadi seorang Warga Persaudaraan Setia Hati Terate, tentunya akan kerap sekali bertemu dan berkumpul dalam suatu acara aktivitas latihan, rutinan temu kadhang, dalam forum musyawarah antar Warga Persaudaraan Setia Hati Terate, dalam rangka silaturahmi dengan Saudara Warga yang lainnya, sering bertatap muka dengan Siswanya, baik dalam prosesi latihan atau diluar latihan.
                Disinilah seorang Warga Persaudaraan Setia Hati Terate, bukan hanya berkumpul, ngobrol sesama Warga maupun dihadapan para Siswa, dilapangan maupun dalam forum musyawarah, acara formal atau bukan, berkomunikasi dengan para kadhang baik yunior maupun senior.
               Pada saat itulah seorang Warga harus pandai berkomunikasi dengan baik, benar, terarah, baik dihadapan para Saudara Warganya maupun dihadapan Siswanya. Tentunya, untuk dapat seperti itu seorang Warga secara individual harus lebih (meningkatkan SDM-nya) pintar, pandai, dewasa, dan lain sebagainya melalui proses belajar (Ngelmu) baik dari media sosial, buku - buku bacaan pengetahuan, sharing sesama Warga yang senior, baik dari segi wawasannya maupun pengalamannya. Sehingga harapannya seorang Warga Setia Hati Terate dalam berinteraksi dengan para Siswanya, para Kadhang Setia Hati Terate, bahkan ditengah-tengah masyarakatnya mampu berkomunikasi dengan baik dan benar berdasarkan ilmu pengetahuan yang dimiliki dan dikuasainya.

          Kurang lebihnya itulah sedikit penjabaran makna dari kalimat pepatah "Aja waton omong, nanging ngomonga nganggo waton" yang dapat saya bagikan. Sekian dan terimakasih .....

Salam Persaudaraan .....

Comments

ARTIKEL POPULER

Makna Tingkatan Sabuk PSHT

Pepacuh Anggota PSHT

Materi Ke-SH-an

Arti Pembukaan Persaudaraan Setia Hati Terate

Makna Pakaian PSHT

Janji Setia Anggota PSHT

Makna Hati Putih Bertepi Warna Merah pada Lambang PSHT

Mukadimah Persaudaraan Setia Hati Terate

Makna Bunga Terate pada Lambang PSHT

Makna Persaudaraan dalam Materi Panca Dasar PSHT