Jati Diri dan Cahaya Hati


JATIDIRI DAN CAHAYA HATI

          Perjalanan kehidupan yang di jalani oleh manusia dalam kehidupannya adalah semu belaka. Gagasan tentang perjalanan kehidupan yang masih menempel di dalam hati seseorang dapat menyebabkan kegelapan dalam hati. Jika hati menjadi gelap, jelas tidak akan mungkin dapat memancarkan sinar cahaya. Tentunya sinar keimanan tidak akan dapat menembus hati, dan hati pun menjadi gelap dan suram.
          Agar hati dapat memantulkan cahaya dan dapat mengenal kebesaran Allah, maka yang harus di perhatikan adalah goresan tentang duniawi yang di pandang oleh mata, lalu menempel dan melekat di dalam hati kita haruslah di bersihkan. Hal itu merupakan belenggu nafsu, dan selama nafsu masih membelenggu hati, maka jangan harap kita akan sampai kepada Allah, serta jangan berharap dapat melihat kebesaran yang menjadi milik Allah.

          Hendaknya kita membersihkan jiwa kita dari kesalahan - kesalahan, baik kesalahan terhadap Allah, maupun terhadap sesama manusia. Seseorang yang mempunyai kesalahan dapat di ibaratkan orang tersebut sedang menanggung junub, yakni hadas besar yang dapat di sucikan apabila yang bersangkutan mandi terlebih dahulu. Adapun ibarat mandi dari kesalahan itu adalah dengan cara bertaubat.
       
          Seseorang yang mengharapkan ilmu Allah, yang mana dengan ilmu itu dapat menyingkap segala hal yang ghaib, maka haruslah bertaubat dan ber-taqwa. Orang yang sebenar - benarnya ber-taqwa, tidak mungkin melakukan perbuatan buruk dan hina. Karena taqwa dan perbuatan maksiat, merupakan dua hal yang bertolak belakang. Maka, mustahillah dua hal tersebut dapat bertemu.
          Janganlah kita terlalu menuruti keinginan - keinginan hawa nafsu yang melambung tinggi. Rencana dan keinginan yang bermuara pada penguasaan harta benda, kenikmatan dan jabatan duniawi. Jika kita mengumbar keinginan - keinginan hawa nafsu yang sejatinya memiliki nilai rendah, maka tidak mungkin dapat menajamkan mata batin kita, dan jangan harap akan dapat menggunakan mata batin kita untuk menyingkap perkara ghaib. Oleh sebab itu dunia tidak dapat di dekati dari luar, sebab pendekatan dari luar hanya memberi pengetahuan yang tampak saja, namun tidak memberi pengetahuan tentang hakekat dunia tersebut. Jika kita ingin tahu tentang hakekat yang sebenarnya dari dunia ini, kita harus memasuki diri kita yakni dengan cara mengenal diri pribadi dengan sebenar - benarnya.

          Dengan mengenal diri pribadi yang sebenar - benarnya, maka kita akan sadar dan mengerti tentang kemampuan, karakter, potensi, dan kekurangan yang di milikinya, di bumi mana kita bertempat dan berdiam diri. Dengan pencapaian kesadaran itu pula, maka setiap individu yakin akan adanya kekuatan, kekuasaan Yang Maha Besar yang berada jauh di bandingkan dengan dirinya dan dirinya bukanlah apa - apa.
          Dialah Allah Yang Maha Pencipta alam seisinya, sumber dari segala yang tiada kemuduan menjadi ada. Tidak dapat di lihat, sebab tidak berwujud seperti halnya alam dam manusia. Namun dapat di rasakan melalui hati, akal dan fikiran bahwa segala sesuatunya tercipta tidaklah terjadi secara kebetulan. Semuanya melalui proses dari tidak ada lalu menjadi ada. Keberadaan alam dan manusia adalah merupakan suatu bukti adanya Allah. Ada atau tidak adanya alam dan manusia, Allah tetap ada. Hanya saja kita mengetahui adanya Allah karena setelah kita ada.

          Ingatlah, keabadian dan kesempurnaan hanyalah milik Allah. Karena Allah bukan seperti alam dan manusia yang di proses dan di ciptakan. Maka untuk dapat mempelajari dan mengetahui Jati Diri dan Cahaya Hati diri pribadi kita, tentu perlu adanya ilmu atau sang guru untuk dapat NGEWEDAR RASA agar kita tahu hakikat diri pribadi atau jati diri kita yang sebenarnya. Wallahu'alam .....

Salam Persaudaraan .....


Comments

ARTIKEL POPULER

Makna Tingkatan Sabuk PSHT

Materi Ke-SH-an

Pepacuh Anggota PSHT

Arti Pembukaan Persaudaraan Setia Hati Terate

Makna Pakaian PSHT

Janji Setia Anggota PSHT

Makna Hati Putih Bertepi Warna Merah pada Lambang PSHT

Mukadimah Persaudaraan Setia Hati Terate

Makna Bunga Terate pada Lambang PSHT

Materi Pembinaan Fisik PSHT