Filosofi Ketan Arang Arang Kambang Dalam Ajaran SH Terate



FILOSOFI KETAN ARANG ARANG KAMBANG

DALAM AJARAN SETIA HATI TERATE

Oleh : Dr. KH. Djoko Hartono, S.Ag, M.Ag, M.M

( Wakil Ketua Bidang Kerohanian PSHT )


          Dalam bahasa Jawa, makna "KETAN" dapat di artikan "Caketno Ati Marang Allah Kang Maha Rahman", (Mendekatkan Hati Kepada Allah Yang Maha Pengasih). Adapun makna dari "ARANG ARANG KAMBANG" adalah diambil dari 2 kata, yakni "ARANG ARANG" yang artinya "Jarang" dan "KAMBANG" yang artinya "Menampakkan Diri", yang senantiasa menenggelamkan diri dalam dekapan Allah SWT, Yang Maha Rahman.

          Ketika seorang Warga Setia Hati Terate sudah "Kambang" (Muncul) di permukaan dalam kehidupan bermasyarakat, maka ia harus mampu membawa dan menebarkan energi positif dengan memancarkan kasih sayang disekelilingnya, sebagaimana sifat Allah Yang Maha Rahman. Setelah itu seorang Warga Setia Hati Terate bisa menenggelamkan diri kembali kepada Allah Yang Maha Rahman. Ini artinya, ketika seorang Warga Setia Hati Terate hidup berada di tengah-tengah masyarakat dan menjalankan bhaktinya beramal shalih serta menebar kasih sayang, hendaknya dilakukan penuh ke ikhlasan dan semata-mata hanya karena Allah SWT, bukan karena ingin mendapat pujian, sanjungan dan penghargaan serta pamrih lain-lainnya. Untuk dapat menjaga hati agar senantiasa tetap ikhlas hanya karena Allah SWT, maka ia harus segera menenggelamkan diri kembali dalam dekapan Allah Yang Maha Rahman, setelah menjalankan bhaktinya tersebut.

          Ketan Arang Arang Kambang termasuk merupakan makanan yang ber-energi bagi pendekar SH Terate, khususnya bagi calon pendekar/Warga SH Terate ketika di acara malam tasyakuran/pengesahan. Ini dikandung maksud agar Warga SH Terate penuh dengan energi yang positif. Agar energi positif  dapat menyelimuti pada diri seorang Warga SH Terate, maka ia harus melakukan Mujahadah dengan istiqomah, agar menjadi seorang Warga SH Terate yang bersih hatinya seperti ketan.

         Dengan cara terus menerus dan istiqomah melakukan Mujahadah ini, maka Warga Setia Hati Terate akan menjadi dekat dan Makrifatullah/mengenal Allah SWT, yang maha lembut (latif). Ini merupakan makna dari parutan kelapa yang lembut. Ketika Warga Setia Hati Terate dekat dan Makrifatullah ini, maka Allah yang Maha Bercahaya (ber-energi), akan senantiasa melimpahkan energi positifnya. Dengan energi positif ini, maka Warga Setia Hati Terate akan menjadi mampu beramal shalih dan berbudi pekerti luhur, tahu benar dan salah serta Memayu Hayuning bawono. Hal ini karena dirinya senantiasa mendapatkan limpahan cahaya-Nya yang senantiasa menggerakan dan membimbing ke jalan yang di ridhoi Allah SWT, yakni "Shirothol Mustaqim". Ini merupakan jalan yang penuh kenikmatan dari Allah SWT, jalannya para Nabi dan Rasul serta Wali Allah.

          Pengertian Mujahadah menurut arti bahasa, Syar'i dan istilah ahli hakikat, arti Mujahadah menurut bahasa adalah "Perang", menurut aturan Syara' adalah perang melawan musuh-musuh Allah, dan menurut istilah ahli hakikat adalah memerangi nafsu amarah bis,suu' dan memberi beban kepadanya untuk melakukan sesuatu yang berat baginya yang sesuai dengan aturan Syara' (Agama). Sebagian ulama mengatakan : "Mujahadah adalah tidak menuruti kehendak nafsu", dan ada lagi yang mengatakan : "Mujahadah adalah menahan nafsu dari kesenangannya".

          Adapun dalil yang melandasi agar seseorang melakukan Mujahadah adalah sebagai berikut :

- Allah SWT berfirman : Artinya ; " Dan orang-orang yang berjihad untuk ( mencari keridhoan ) kami, benar-benar akan kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik". ( QS.29, Al-Ankabut : 69 )

- Nabi SAW bersabda : Arinya ; " Kalian telah pulang dari sebuah pertempuran kecil menuju pertempuran besar. Lantas sahabat bertanya ; " Apakah pertempuran akbar ( yang lebih besar ) itu wahai Rasulullah ?

Rasulullah menjawab ; " Jihad ( memerangi ) hawa nafsu ". ( HR. Imam Baihaqi dan Nasa'i dengan makna shahih )

- Hadist dari Fadlolah bin Ubaid ; Bahwa Nabi SAW bersabda : " Artinya ; " Orang yang berjihad ( bermujahadah ) adalah orang yang memerangi nafsunya dalam ( pendekatan dirinya kepada ) Allah ". ( HR. Imam Tirmidzi, Thabrani dan Ibnu Hiban dan Hakim )

          Dengan melakukan Mujahadah seperti pejelasan di atas, yang dikandung maksud agar Warga Setia Hati Terate dapat menang dalam perang dan mampu menundukkan hawa nafsunya yang senantiasa mengganggu dan mempengaruhi anggota badannya untuk melakukan perbuatan yang dilarang syariat agama. Dengan Mujahadah ini pula hati seorang Warga Setia Hati Terate dapat terjaga dari sifat-sifat tercela dan menjadi terhiasi dengan sifat-sifat mulia Allah SWT. Sifat mulia itu akan memancar dan memberi pengaruh kepada hati ( qolbu ), jasad dan seluruh anggota badan sehingga Warga Setia Hati Terate dalam hidupnya semakin menjadi manusia Setia Hati, yakni sosok yang shalih secara vertikal ( pribadi dengan Allah SWT ), dan horisontal ( sosial ) serta mampu Memayu Hayuning Bawono.

Wallahu 'alam bis showab.

Mudah-mudahan ilmu yg sedikit ini, yang mengupas makna dari " Filosofi Ketan Arang-Arang Kambang Dalam Ajaran Setia Hati Terate " ini dapat bermanfaat bagi umat manusia dan Warga Setia Hati Terate khususnya. Aamiin.....

Salam Persaudaraan ......

Comments

ARTIKEL POPULER

Makna Tingkatan Sabuk PSHT

Pepacuh Anggota PSHT

Materi Ke-SH-an

Arti Pembukaan Persaudaraan Setia Hati Terate

Makna Pakaian PSHT

Janji Setia Anggota PSHT

Makna Hati Putih Bertepi Warna Merah pada Lambang PSHT

Mukadimah Persaudaraan Setia Hati Terate

Makna Bunga Terate pada Lambang PSHT

Materi Pembinaan Fisik PSHT