Warga Baru PSHT
WARGA BARU
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Puji syukur Alhamdulillah atas Rahmat, Taufiq, Hidayah dan Inayahnya, serta shalawat serta salam kepada Nabiyullah Saw. Semoga kita tetap dalam lindungan Allah Swt, dan mendapat safaat di yaumil kiyamah. Amin.....
Pertama saya ingin menyampaikan selamat kepada adik-adik Warga Baru PSHT yang telah di sahkan/di wisuda menjadi Warga/Pendekar Persaudaraan Setia Hati Terate. Saya ikut terharu dan bangga pada adik-adik Warga baru, sebab mulai saat inilah saudara bukanlah siswa lagi, akan tetapi adik-adik Warga baru adalah bagian dari kami, yakni sudah bagian dari Keluarga besar Persaudaraan Setia Hati Terate.
Tentunya tak lupa pula buat Saudara-saudaraku para Pelatih PSHT yang telah ikut berjuang dan berkorban untuk mendidik adik-adik yang masih berlatih maupun yang sudah berhasil sampai menjadi Warga. Berkat upaya dan do'a Saudaralah sehingga Allah Swt, mengijabah suatu keberhasilan mencetak calon-calon pendekar dan pendekar baru secara kuantitas maupun kwalitas. Bukan hanya itu, ada yang lebih terpenting lagi di dalam proses ini, yakni mencetak karakter menjadi insan yang berbudi pekerti luhur tau benar dan salah, menjadi insan yang bertanggungjawab dan ber-taqwa pada Allah Swt.
Bagi Warga baru Persaudaraan Setia Hati Terate nampaknya sudah sedikit merasa lega, karena sudah di sahkan menjadi Warga dan tidak beraktivitas sebagaimana waktu masih siswa. Kelegaan dalam fikiran, kegembiraan pun menemani, saudara semakin bertambah banyak, bisa melatih adik-adik siswa disana sini dan lebih percaya diri serta keyakinan yang mantap.
Namun hanya untuk sebuah catatan saya yang perlu di ingat oleh Warga baru, setelah saudara menjadi Warga Persaudaraan Setia Hati Terate bukan berarti sudah selesai semua apa yang saudara pelajari yang ada di Persaudaraan Setia Hati Terate. Baik materi senam, jurus, ke-SH-an, dan lain sebagainya, yang telah saudara tempuh kemarin sewaktu masih siswa dan sekarang sudah menjadi Warga, berarti sudah tuntas semua. Bukan, bukan seperti maksudnya saudaraku dimanapun berada.
Justru itulah, setelah di sahkannya saudara menjadi Warga/pendekar Persaudaraan Setia Hati Terate, disitulah saudara baru memasuki pintu garba tentang Ilmu Setia Hati Terate, baru akan memulai, memahami, menelaah dan membedah tentang ilmu yang ada di Setia Hati Terate.
Saudara sudah menjadi Warga Persaudaraan Setia Hati Terate, Saudara sudah mendapatkan Senam 90, Saudara sudah mendapatkan Jurus 36, dan lain-lain. Semua prosesi Pengesahan Saudara sudah mengikuti sampai selesai, dan Saudara sudah dijuluki Warga Persaudaraan Setia Hati Terate 100 persen.
Namun disitulah banyak yang perlu Saudara pahami dan Saudara tuntut untuk dipelajari lebih dalam lagi. Salah satu contoh yang sudah Saudara dapati yang paling sederhana, yakni tentang Jurus 36 :
Perjalanan baru dimulai yang tidak ada batas ujungnya dan tidak pernah akan ada habisnya untuk menyelami ilmu yang ada di Setia Hati Terate. Perlu untuk di catat, bahwa ilmu di Setia Hati Terate bukanlah sekedar hanya teori saja, bukan hanya catatan yang ada di buku yang tebal, yang harganya mahal, dan kalau tidur cukup untuk dijadikan bantal. Akan tetapi ilmu di Setia Hati Terate adalah ilmu yang harus dipraktikkan, dilakoni, diterapkan. Ada falsafah Jawa yang sering digunakan di Setia Hati Terate, mengatakan bahwa "Ilmu Tinemu Kanthi Laku" (ilmu akan tercapai dengan dijalani). Jadi bukan hanya sebuah teori yang di baca kemudian sudah, ini tidak ada kamusnya dan tidak ada sejarahnya untuk dapat ketemu ilmunya.
Satu sempalan lagi pepatah mengatakan "Sak Najan Ilmune Gudangan, Yen Tonpo Laku Isih Gadungan" (sebanyak apapun wawasan/catatan, namun jika tidak diterapkan/belum dipraktikan itu bohong).
Maka, marilah Saudaraku dimanapun Saudara berada, khususnya Warga baru. Mulailah kembali untuk memotivasi diri lebih bersemangat untuk menuntut ilmu Setia Hati Terate pada yang lebih tau (junior belajar lagi pada yang senior, yang senior belajar lagi pada yang lebih sepuh, dan seterusnya). Janganlah berhenti untuk menggali ilmu yang ada di Setia Hati Terate apalagi sampai tidak aktif samasekali. Aktif disini bukan berarti harus aktif turun ke lapangan melatih senam, jurus, dan sebagainya, namun dapat menghidupkan Organisasi Persaudaraan Setia Hati Terate (bersilaturahmi, sesekali tilik tempat latihan, menghadiri acara, dan lain-lain) itu pun sudah termasuk aktif dalam ber-organisasi di Persaudaraan Setia Hati Terate.
Sehingga, mudah-mudahan apa yang sudah Saudara dapati, Saudara pelajari yang ada di Setia Hati Terate dapat bermanfaat bagi Saudara sendiri, keluarga saudara, masyarakat disekeliling saudara, bagi nusa bangsa dan agama. Amin....
Sekian dan terimakasih,....Wassalamu'alaikum Wr.Wb.
Salam Persaudaraan .....
Puji syukur Alhamdulillah atas Rahmat, Taufiq, Hidayah dan Inayahnya, serta shalawat serta salam kepada Nabiyullah Saw. Semoga kita tetap dalam lindungan Allah Swt, dan mendapat safaat di yaumil kiyamah. Amin.....
Pertama saya ingin menyampaikan selamat kepada adik-adik Warga Baru PSHT yang telah di sahkan/di wisuda menjadi Warga/Pendekar Persaudaraan Setia Hati Terate. Saya ikut terharu dan bangga pada adik-adik Warga baru, sebab mulai saat inilah saudara bukanlah siswa lagi, akan tetapi adik-adik Warga baru adalah bagian dari kami, yakni sudah bagian dari Keluarga besar Persaudaraan Setia Hati Terate.
Tentunya tak lupa pula buat Saudara-saudaraku para Pelatih PSHT yang telah ikut berjuang dan berkorban untuk mendidik adik-adik yang masih berlatih maupun yang sudah berhasil sampai menjadi Warga. Berkat upaya dan do'a Saudaralah sehingga Allah Swt, mengijabah suatu keberhasilan mencetak calon-calon pendekar dan pendekar baru secara kuantitas maupun kwalitas. Bukan hanya itu, ada yang lebih terpenting lagi di dalam proses ini, yakni mencetak karakter menjadi insan yang berbudi pekerti luhur tau benar dan salah, menjadi insan yang bertanggungjawab dan ber-taqwa pada Allah Swt.
Bagi Warga baru Persaudaraan Setia Hati Terate nampaknya sudah sedikit merasa lega, karena sudah di sahkan menjadi Warga dan tidak beraktivitas sebagaimana waktu masih siswa. Kelegaan dalam fikiran, kegembiraan pun menemani, saudara semakin bertambah banyak, bisa melatih adik-adik siswa disana sini dan lebih percaya diri serta keyakinan yang mantap.
Namun hanya untuk sebuah catatan saya yang perlu di ingat oleh Warga baru, setelah saudara menjadi Warga Persaudaraan Setia Hati Terate bukan berarti sudah selesai semua apa yang saudara pelajari yang ada di Persaudaraan Setia Hati Terate. Baik materi senam, jurus, ke-SH-an, dan lain sebagainya, yang telah saudara tempuh kemarin sewaktu masih siswa dan sekarang sudah menjadi Warga, berarti sudah tuntas semua. Bukan, bukan seperti maksudnya saudaraku dimanapun berada.
Justru itulah, setelah di sahkannya saudara menjadi Warga/pendekar Persaudaraan Setia Hati Terate, disitulah saudara baru memasuki pintu garba tentang Ilmu Setia Hati Terate, baru akan memulai, memahami, menelaah dan membedah tentang ilmu yang ada di Setia Hati Terate.
Saudara sudah menjadi Warga Persaudaraan Setia Hati Terate, Saudara sudah mendapatkan Senam 90, Saudara sudah mendapatkan Jurus 36, dan lain-lain. Semua prosesi Pengesahan Saudara sudah mengikuti sampai selesai, dan Saudara sudah dijuluki Warga Persaudaraan Setia Hati Terate 100 persen.
Namun disitulah banyak yang perlu Saudara pahami dan Saudara tuntut untuk dipelajari lebih dalam lagi. Salah satu contoh yang sudah Saudara dapati yang paling sederhana, yakni tentang Jurus 36 :
- Kenapa Jurus 36 diberikan ditempat Pengesahan dan harus sudah di Kecer ?
- Kenapa Jurus 36 dinamakan Jurus Pamungkas ?
- Kenapa Jurus 36 disebut Jurus Kunci ? dan
- Kenapa Jurus 36 hitungannya cuma 2 ?
Perjalanan baru dimulai yang tidak ada batas ujungnya dan tidak pernah akan ada habisnya untuk menyelami ilmu yang ada di Setia Hati Terate. Perlu untuk di catat, bahwa ilmu di Setia Hati Terate bukanlah sekedar hanya teori saja, bukan hanya catatan yang ada di buku yang tebal, yang harganya mahal, dan kalau tidur cukup untuk dijadikan bantal. Akan tetapi ilmu di Setia Hati Terate adalah ilmu yang harus dipraktikkan, dilakoni, diterapkan. Ada falsafah Jawa yang sering digunakan di Setia Hati Terate, mengatakan bahwa "Ilmu Tinemu Kanthi Laku" (ilmu akan tercapai dengan dijalani). Jadi bukan hanya sebuah teori yang di baca kemudian sudah, ini tidak ada kamusnya dan tidak ada sejarahnya untuk dapat ketemu ilmunya.
Satu sempalan lagi pepatah mengatakan "Sak Najan Ilmune Gudangan, Yen Tonpo Laku Isih Gadungan" (sebanyak apapun wawasan/catatan, namun jika tidak diterapkan/belum dipraktikan itu bohong).
Maka, marilah Saudaraku dimanapun Saudara berada, khususnya Warga baru. Mulailah kembali untuk memotivasi diri lebih bersemangat untuk menuntut ilmu Setia Hati Terate pada yang lebih tau (junior belajar lagi pada yang senior, yang senior belajar lagi pada yang lebih sepuh, dan seterusnya). Janganlah berhenti untuk menggali ilmu yang ada di Setia Hati Terate apalagi sampai tidak aktif samasekali. Aktif disini bukan berarti harus aktif turun ke lapangan melatih senam, jurus, dan sebagainya, namun dapat menghidupkan Organisasi Persaudaraan Setia Hati Terate (bersilaturahmi, sesekali tilik tempat latihan, menghadiri acara, dan lain-lain) itu pun sudah termasuk aktif dalam ber-organisasi di Persaudaraan Setia Hati Terate.
Sehingga, mudah-mudahan apa yang sudah Saudara dapati, Saudara pelajari yang ada di Setia Hati Terate dapat bermanfaat bagi Saudara sendiri, keluarga saudara, masyarakat disekeliling saudara, bagi nusa bangsa dan agama. Amin....
Sekian dan terimakasih,....Wassalamu'alaikum Wr.Wb.
Salam Persaudaraan .....
Comments
Post a Comment
👤 Komentator :
☑ Silahkan berkomentar dengan bijak dan sopan.
☑ Tidak menautkan link hidup dalam komentar.
☑ Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.
☑ Salam Persaudaraan.