Sifat Mangro Tingal Dalam Pandangan Setia Hati Terate


SIFAT MANGRO TINGAL
DALAM
SETIA HATI TERATE


Pengertian
          Mangro Tingal memiliki arti yaitu, bersikap mendua, berkeyakinan ganda, berkepala/bermuka dua. Istilah dalam bahasa Jawa mengatakan "Mbang Cinde, Mbang Ciladan". Lain pagi-lain siang, lain sore-lain malam, pagi mengatakan tahu-sore jadi tempe. Kalimat yang lebih keras dan tajam untuk menyebut pengertian ini lebih tepatnya adalah "Munafiq".
           Mangro Tingal adalah merupakan sikap yang amat sangat tidak terpuji. Sebab sikap ini akan membuat seseorang menjadi tidak memiliki prinsip yang tetap dan kuat dalam pendirian serta selalu berubah-ubah. Biasanya orang yang memiliki sifat Mangro Tingal, cenderung mencari yang enaknya saja dan menguntungkan bagi dirinya, itulah prinsip yang dipegangnya. Disisi lain yang dirasa tidak enak dan tidak menguntungkan bagi dirinya, maka akan disingkirkan dan dibuang.
           Ibarat contoh terjadi pada seorang Warga Setia Hati Terate yang memiliki sifat Mangro Tingal, seperti hal-nya yang sedang terjadi dualisme kepemimpinan pada saat ini, dia tidak melihat tentang kebenaran, dia akan masa bodoh dengan nilai-nilai Kebenaran. Apakah pantas.. !! sifat seperti ini untuk menyandang Pendekar Setia Hati Terate...?. Dalam kondisi tertentu, seorang Warga yang bermuka/berkepala dua, dia pasti akan ngrasani sana sini. Jika berada di depan Si "A", ia akan ngrasani kejelekan Si "B". Sebaliknya, ia akan membicarakan kejelekan/ngrasani Si "B", jika berada di depan Si "A".
          Dampak dari sifat Mangro Tingal bagi seorang Warga Setia Hati Terate, yakni akan menjauhkan seorang Warga Setia Hati Terate tersebut pada nilai-nilai keluhuran budi dan tidak memiliki jiwa ksatria dan jauh dari Kesetiaan.
          Sikap Mangro Tingal ini jelas akan membahayakan diri sendiri, orang lain dan kelompoknya. Sebab, seseorang yang ber-sifat Mangro Tingal, dia tidak akan dapat dipercaya dan tidak dapat menjaga/menyimpan rahasia. Selain itu juga, seorang yang bersifat Mangro Tingal, dia akan dengan mudah Cidra Janji (mengingkari janji), karena dalam jiwanya telah tumbuh bibit-bibit kemunafikan, dan salah satu sifat dari seorang yang munafiq, jika dipercaya dia pasti akan berkhianat.

          Sadar akan kelemahan dan bahaya yang tersembunyi dari sikap Mangro Tingal ini, Setia Hati Terate menempatkan Mangro Tingal sebagai salah satu klausul pelanggaran "Pepacuh". Tidak hanya itu, Setia Hati Terate juga menempatkan Warga yang Mangro Tingal pada posisi Cidra Janji (ingkar janji). Sebab, Setia Hati Terate mengajarkan nilai-nilai Ke-Setia Hatia-an dan keluhuran budi, sedangkan sifat Mangro Tingal sangat bertentangan dengan nilai-nilai Kesetiaan dan Keluhuran Budi.
Lantas apa sanksi pelanggaran Pepacuh ?
          Jika Warga Setia Hati Terate sudah cidra janji (melanggar pepacuh), sekalipun secara Organisatoris Setia Hati Terate diam, mungkin karena tidak kemanungsan (tidak ada orang yang tau), yakinlah, dampaknya akan menimpa diri sendiri. Ingat, pepatah mengatakan : "sapa nandur bakal ngunduh, sapa gawe bakal nganggo" (siapa menanam akan memetik buahnya, siapa membuatnya ia akan memakainya).

          Jadi, sanksi terhadap pelanggaran Pepacuh atau pelanggaran sumpah di Setia Hati Terate terkait dalam konteks ini, sebenarnya adalah sanksi moral, karena konteksnya memang berada di ranah normatif. Oleh sebab itu, ditegaskan kepada setiap Warga Setia Hati Terate harus benar-benar memahami betul apa makna Persaudaraan di Setia Hati Terate ini.

Lantas bagaimana jika ada saudara Warga Setia Hati
Terate yang sudah terlanjur Cidra Janji ?
          Tugas kita adalah mengingatkan, konteksnya saling hamat-menghamati, mong-tinemong. Jika di ingatkan masih belum sadar, mungkin karena masih lupa, kemudian kita ingatkan lagi satu kali, dua kali, tiga kali kita ingatkan belum juga mau sadar, terpaksa kita tinggalkan dulu. Jika saudara kita yang cidra janji itu kebetulan memegang jabatan dalam kepengurusan, untuk sementara bisa di istirahatkan dulu namun tetap kita rangkul dan kita ingatkan, jangan di musuhi. sebab, Sejelek apa pun dia itu adalah saudara kita yang masih punya hati nurani. Kemudian kita do'a-kan dengan sebuah keyakinan, bahwa pada saatnya insya allah dia pasti akan sadar dan kembali ke jalan yang baik dan benar, yakni jalan yang di ridhoi Tuhan Yang Maha Esa.
          Itulah sedikit wawasan mengenai Mangro Tingal Dalam Setia Hati Terate. Semoga dapat bermanfaat..

Salam Persaudaraan...

Comments

Post a Comment

👤 Komentator :
☑ Silahkan berkomentar dengan bijak dan sopan.
☑ Tidak menautkan link hidup dalam komentar.
☑ Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.
☑ Salam Persaudaraan.

ARTIKEL POPULER

Makna Tingkatan Sabuk PSHT

Pepacuh Anggota PSHT

Materi Ke-SH-an

Arti Pembukaan Persaudaraan Setia Hati Terate

Makna Pakaian PSHT

Janji Setia Anggota PSHT

Makna Hati Putih Bertepi Warna Merah pada Lambang PSHT

Mukadimah Persaudaraan Setia Hati Terate

Makna Bunga Terate pada Lambang PSHT

Materi Pembinaan Fisik PSHT